Pada awalnya nama domain hanya dapat dituliskan dengan 26 abjad Latin, namun saat ini telah dimungkinkan untuk menggunakan abjad asing dengan Internasionalisasi nama domain.
Domain Name System (DNS) atau sistem nama domain adalah aturan yang dipakai dalam sistem penamaan dari nama doamin tersebut.
Dahulu sebelum DNS digunakan, jaringan komputer yang menggunakan HOSTS files yang berisi informasi nama komputer dan IP address-nya. Di Internet file ini dikelola secara terpusat dan versi terbaru dari HOSTS files harus di-copy di setiap lokasi. Maka bisa dibayangkan, betapa repotnya jika ada penambahan sebuah komputer dalam sebuah jaringan, karena kita harus meng-copy versi terbaru file tersebut ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan Internet, hal ini tentu saja akan semakin merepotkan. Maka pada akhirnya, dibuatlah sebuah solusi dimana DNS didesain untuk menggantikan fungsi HOSTS files. DNS memiliki kelebihan unlimited database size, dan performance yang baik. Pada dasarnya, DNS adalah sebuah aolikasi service di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh pada penggunaan Internet diketikan nama domain, misalnya : www.google.com, maka akan dipetakan ke sebuah IP address misal 64.233.189.147. Jadi, DNS dapat dianalogikan seperti pada pemakaian buku telepon untuk mencari nomor telepon orang yang kita kenal berdasarkan namanya, untuk menghubunginya kita harus memutar nomor tertentu pada pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirinkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Demikianlah tulisan saya tentang sejarah dan pengertian DNS. Semoga dapat bermanfaat bagi semua. Salam sukses.
0 comments:
Post a Comment